GMNI CIREBON DEMO HARI ANTI KORUPSI INTERNASIONAL

GMNI CIREBON DEMO HARI ANTI KORUPSI INTERNASIONAL
Jakarta 09 desember 2009

Rabu, 30 Desember 2009

Polisi-Mahasiswa Saling Pukul

KEJAKSAN - Aksi saling pukul dan tendang antara aparat kepolisian dengan mahasiswa terjadi saat mahasiswa yang gabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cirebon menggelar unjuk rasa di gedung DPRD dan Balaikota, Senin (28/12). Demo sendiri digelar dalam rangka refleksi akhir tahun 2009 dengan menyoroti berbagai persoalan yang terjadi baik ditingkat pusat maupun daerah.
Bentrok fisik sendiri diawali saat mahasisa tiba di gedung DPRD Kota Cirebon sekitar pukul 12.00. Mereka berusaha memasuki gedung dewan. Namun upaya tersebut dihalau polisi yang berjaga-jaga di depan pintu masuk. Akibatnya, sempat terjadi saling dorong hingga menyebabkan seorang mahasiswa dan aparat kepolisian jatuh dari tangga.
Setelah saling dorong, suasana memanas. Bahkan saat seorang anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrat, Junaedi menemui mahasiswa ditolak. Mahasiswa hanya mau bertemu dengan pimpinan DPRD. Situasi mereda ketika Wakil Ketua DPRD Drs H Ade Anwar Sham bersedia menemui mahasiswa. Setelah negosiasi, akhirnya mahasiswa diantar oleh Drs H Ade Anwar Sham dan Junaedi berjalan kaki ke Balaikota untuk bertemu dengan walikota.
Pada saat mahasiswa menungu di depan pintu masuk dan sedang menggelar orasi suasana kembali memanas. Hal itu karena ketidaksabaran mahasiswa menunggu perwakilan dari pejabat Pemkot Cirebon untuk menemui mereka.
Entah siapa yang memulai, akhirnya mahasiswa dan aparat terprovokasi saling serang satu sama lain dengan memukul ataupun menendang. Seorang polisi terkena pukulan mahasiswa menggunakan magaphone (pengeras suara) di bagian mata sebelah kiri. Melihat rekannya terkena pukulan, seketika polisi lainnya membalas dengan cara memukul dan menendang serta mengejar demonstran yang lari berhamburan ke halaman Balaikota.
Melihat kondisi tersebut, Kasat Samapta AKP Nana Ruhiyana dan Kasat Intel AKP Singgih berusaha melerai dan meredam emosi mahasiswa dan anak buahnya. Bahkan AKP Nana Ruhiyana meminta khusus kepada mahasiswa untuk bisa menahan emosi karena anak buahnya dalam kondisi lelah melaksanakan tugas. Setelah suasana kembali mereda, akhirnya Asisten Administrasi Umum Nusyirwan Ilyas SH yang mewakili walikota yang berhalangan untuk menemui mahasiswa.
Selanjutnya koordinator lapangan (korlap) aksi Jauhari Ahmad meminta kepada Pemkot Cirebon untuk bisa segera menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi selama tahun 2009. “Kami melihat kinerja Pemkot Cirebon dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi selama tahun 2009 masih lambat,” kata dia. (mam) : radar cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar